Pendampingan Metode Brain Gym Relaxation Dalam Meningkatkan Sosial Emosional Anak Usia Dini Pasca Bencana

Abstract

Terjadi gempa bumi di Cianjur dengan magnitudo 5.6 yang disebabkan oleh patahan atau Sesar Cugenang pada tanggal 21 November 2022. Gempa ini menimbulkan kerusakan pada pemukiman dan fasilitas umum, serta mengakibatkan korban jiwa. Selain dampak fisik, gempa ini juga berdampak signifikan pada kesehatan mental anak-anak, yang mengalami trauma akibat kejadian tersebut. Oleh karena itu, diperlukan metode pendampingan yang efektif untuk memulihkan aspek sosial dan emosional anak-anak usia dini pasca gempa Cianjur. Dalam konteks ini, metode Brain Gym Relaxation (BGR) diterapkan selama kegiatan pengabdian masyarakat selama 10 hari. Selama proses pendampingan, penulis melakukan wawancara terstruktur, observasi, dan dokumentasi untuk memperoleh data terkait masalah-masalah yang dihadapi dalam kegiatan pengabdian. Hasil dari penerapan metode BGR menunjukkan beberapa temuan penting: (1) anak-anak mampu bercerita dan mengekspresikan asal-usul daerah mereka serta mengungkapkan keindahan daerahnya, yang membantu menghilangkan kenangan buruk; (2) anak-anak menjadi lebih relaks dan tenang melalui gerakan Brain Gym, bernyanyi, dan tembang sunda; (3) anak-anak lebih berkonsentrasi dalam menangkap gejala-gejala alam, sehingga lebih waspada terhadap gempa susulan; dan (4) anak-anak lebih mudah mengendalikan emosi mereka dan dapat bekerja sama secara sosial dengan teman sebayanya. Berdasarkan hasil pengabdian tersebut, dapat disimpulkan bahwa program pendidikan sosial emosional dapat disusun dengan menggunakan metode Brain Gym Relaxation. Hal ini menunjukkan adanya relevansi yang signifikan antara pendidikan sosial emosional dan metode Brain Gym Relaxation dalam membantu pemulihan trauma anak-anak pasca gempa bumi.